Sabtu, 16 Februari 2013

SAAB JAS 39 GRIPEN



Saab JAS 39 "Gripen" merupakan pesawat tempur produksi Swedia pertama yang dapat digunakan untuk misi intersepsi, serangan darat, dan pengintaian. Tidak berlebihan jika nama pesawat ini dilengkapi dengan akronim JAS yang merupakan singkatan dari J = Jakt (Udara-ke-Udara), A= Attack (Serang), dan S = Spaning (Pengintaian), yang sekarang menggantikan jet tempur buatan Swedia generasi sebelumnya, Draken dan Viggen.

Kemampuan yang diinginkan untuk gripen dari awal adalah mampu lepas landas dari landasan pacu sepanjang 800 meter.Pada awal proyek ini, semua penerbangan yang dilakukan dari landasan Saab di Linköping menggunakan acuan sebuah "garis kotak" berukuran 9 m × 800 m yang dicat dilandasan pacu. Jarak pengereman juga diperpendek dengan memperbesar rem udara (menggunakan kontrol permukaan untuk menekan pesawat kearah bawah, membuat rem lebih bertenaga menekan kebawah dan langkah berikutnya adalah memutar kanard ke arah depan, memngubah kanard menjadi rem udara yang besar, untuk menekan pesawat kebawah lebih hebat lagi.

Satu kemampuan menarik dari gripen adalah kemampuannya untuk mendarat pada jalanan umum, yang merupakan salah satu strategi pertahanan Swedia. Begitu mendarat , pesawat ini bisa diisi bahan bakar dan dipersenjatai lagi dalam 10 menit oleh 5 orang kru darat yang beroperasi dari sebuah truk, kemudian Gripen terbang kembali untuk melaksanakan misinya.

Untuk jangka panjang Saab mempertimbangkan untuk menggunakan mesin yang lebih baru seperti General Electric F414 atau versi thrust-vectoring dari mesin EJ200 milik Eurofighter Typhoon dan tanki bahan bakar tambahan atau perpanjangan badan pesawat untuk jarak tempuh yang lebih jauh.

Angkatan udara Ceko dan Angkatan Udara Hungaria megoperasikan Gripen dengan pilihan untuk akhirnya mendapatkan mereka. Pada Desember 2001, pemerintah Ceko mengumumkan bahwa Gripen telah dipilih, dan menyatakan bahwa faktor utama dalam keputusan ini adalah penyediaan pembiayaan dermawan dan mengimbangi program oleh Saab Gripen International. Hongaria juga menerima pengaturan offset, dihargai  110 persen dari biaya para petarung udara tersebut. Hongaria mengambil keputusan menyewa dan mendatangkan Gripen sebagai kejutan, sebelumnya pemerintah telah mengumumkan maksud untuk mendapatkan F-16 sebagai gantinya.

Pada awalnya, Hongaria telah merencanakan untuk menyewa pesawat dari Batch II, namun ketidakmampuan untuk melakukan pengisian udara dan mempekerjakan U.S. dipandu senjata yang menyebabkan varian yang ditingkatkan yang dikembangkan untuk memenuhi persyaratan NATO. Ekspor Gripen menjalani tes pengisian bahan bakar pada tahun 1998 di bawah Boscombe, Inggris, dalam menanggapi kebutuhan di Hungaria.

Gripen menggukan PS-05/A radar pulse-doppler, buatan Ericsson dan GEC-Marconi, dan berdasar pada radar Blue Vixen milik Sea Harrier (yang juga mengilhami radar CAPTOR milik Eurofighter).
Radar ini mampu mendeteksi, melacak lokasi , mengidentifikasi dan secara otomatis menjejak multi target di atas maupun bawah pesawat, laut darat maupun udara , disemua kondisi cuaca.

Karakteristik umum

  • Kru: 1 (2 for JAS 39B/D)
  • Panjang: 14.1 m
  • Lebar sayap: 8.4 m
  • Tinggi: 4.5 m
  • Luas sayap: 30.0 m²
  • Bobot kosong: 5,700 kg
  • Bobot terisi: 8,500 kg
  • Bobot maksimum lepas landas: 14,000 kg
  • Mesin: 1× Volvo Aero RM12 afterburning turbofan
    • Dorongan kering: 54 kN
    • Dorongan dengan pembakar lanjut: 80.5 kNWheel track: 2.4 m (7 ft 10 in)
  • Length (two-seater): 14.8 m (48 ft 5 in)
 Kemampuan

Persenjataan

  • 1 × 27 mm Mauser BK-27 cannon 120 rounds
  • 6 × Rb.74 (AIM-9) or Rb 98 (IRIS-T)
  • 4 × Rb.99 (AIM-120) or MICA
  • 4 x Rb.71 (Skyflash) or Meteor
  • 4 x Rb.75
  • 2 x KEPD.350
  • 4 x GBU-12 Paveway II laser-guided bomb
  • 4 x rocket pods 13.5 cm rockets
  • 2 x Rbs.15F anti-ship missile
  • 2 x Bk.90 cluster bomb
  • 8 x Mark 82 bombs