Saab JAS 39 "Gripen" merupakan pesawat tempur produksi Swedia pertama yang dapat digunakan untuk misi
intersepsi, serangan darat, dan pengintaian. Tidak berlebihan jika nama
pesawat ini dilengkapi dengan akronim JAS yang merupakan singkatan dari J
= Jakt (Udara-ke-Udara), A= Attack (Serang), dan S = Spaning
(Pengintaian), yang sekarang menggantikan jet tempur buatan Swedia
generasi sebelumnya, Draken dan Viggen.
Kemampuan yang diinginkan untuk gripen dari awal adalah mampu lepas
landas dari landasan pacu sepanjang 800 meter.Pada awal proyek ini,
semua penerbangan yang dilakukan dari landasan Saab di Linköping
menggunakan acuan sebuah "garis kotak" berukuran 9 m × 800 m yang dicat
dilandasan pacu. Jarak pengereman juga diperpendek dengan memperbesar
rem udara (menggunakan kontrol permukaan untuk menekan pesawat kearah
bawah, membuat rem lebih bertenaga menekan kebawah dan langkah
berikutnya adalah memutar kanard ke arah depan, memngubah kanard menjadi
rem udara yang besar, untuk menekan pesawat kebawah lebih hebat lagi.
Satu kemampuan menarik dari gripen adalah kemampuannya untuk mendarat
pada jalanan umum, yang merupakan salah satu strategi pertahanan
Swedia. Begitu mendarat , pesawat ini bisa diisi bahan bakar dan
dipersenjatai lagi dalam 10 menit oleh 5 orang kru darat yang beroperasi
dari sebuah truk, kemudian Gripen terbang kembali untuk melaksanakan
misinya.
Untuk jangka panjang Saab mempertimbangkan untuk menggunakan mesin yang lebih baru seperti General Electric F414 atau versi thrust-vectoring dari mesin EJ200 milik Eurofighter Typhoon dan tanki bahan bakar tambahan atau perpanjangan badan pesawat untuk jarak tempuh yang lebih jauh.
Angkatan udara Ceko dan Angkatan Udara Hungaria megoperasikan Gripen dengan pilihan untuk akhirnya mendapatkan mereka.
Pada Desember 2001, pemerintah Ceko mengumumkan bahwa Gripen telah
dipilih, dan menyatakan bahwa faktor utama dalam keputusan ini adalah
penyediaan pembiayaan dermawan dan mengimbangi program oleh Saab Gripen
International. Hongaria juga menerima pengaturan offset, dihargai 110 persen dari biaya para petarung udara tersebut.
Hongaria mengambil keputusan menyewa dan mendatangkan Gripen sebagai kejutan, sebelumnya
pemerintah telah mengumumkan maksud untuk mendapatkan F-16 sebagai
gantinya.
Pada
awalnya, Hongaria telah merencanakan untuk menyewa pesawat dari Batch
II, namun ketidakmampuan untuk melakukan pengisian udara dan
mempekerjakan U.S. dipandu senjata yang menyebabkan varian yang
ditingkatkan yang dikembangkan untuk memenuhi persyaratan NATO.
Ekspor Gripen menjalani tes pengisian bahan bakar pada tahun 1998 di
bawah Boscombe, Inggris, dalam menanggapi kebutuhan di Hungaria.
Gripen menggukan PS-05/A radar pulse-doppler, buatan Ericsson dan GEC-Marconi, dan berdasar pada radar Blue Vixen milik Sea Harrier (yang juga mengilhami radar CAPTOR milik Eurofighter).
Radar ini mampu mendeteksi, melacak lokasi , mengidentifikasi dan
secara otomatis menjejak multi target di atas maupun bawah pesawat, laut
darat maupun udara , disemua kondisi cuaca.
Karakteristik umum
- Kru: 1 (2 for JAS 39B/D)
- Panjang: 14.1 m
- Lebar sayap: 8.4 m
- Tinggi: 4.5 m
- Luas sayap: 30.0 m²
- Bobot kosong: 5,700 kg
- Bobot terisi: 8,500 kg
- Bobot maksimum lepas landas: 14,000 kg
- Mesin: 1× Volvo Aero RM12 afterburning turbofan
- Dorongan kering: 54 kN
- Dorongan dengan pembakar lanjut: 80.5 kNWheel track: 2.4 m (7 ft 10 in)
- Length (two-seater): 14.8 m (48 ft 5 in)
Kemampuan
Persenjataan
- 1 × 27 mm Mauser BK-27 cannon 120 rounds
- 6 × Rb.74 (AIM-9) or Rb 98 (IRIS-T)
- 4 × Rb.99 (AIM-120) or MICA
- 4 x Rb.71 (Skyflash) or Meteor
- 4 x Rb.75
- 2 x KEPD.350
- 4 x GBU-12 Paveway II laser-guided bomb
- 4 x rocket pods 13.5 cm rockets
- 2 x Rbs.15F anti-ship missile
- 2 x Bk.90 cluster bomb
- 8 x Mark 82 bombs